Senin, 19 Maret 2012

BURUNG KERTAS DI POHON BERINGIN

Tak ada sesuatu yang lebih menyenangkan dari pada sebuah malam yang bertabur bintang dan sebuah cahaya bulan yang begitu indah.Itulah mengapa Keyla selalu menghabiskan setiap malam diatap rumahnya,ditemani bulan dan sebuah novel didekapannya.Novel itu tidak menarik,gambarnya pun berantakan,tetapi entah mengapa Keyla selalu membawa novel itu kemanapun ia pergi.Keyla tak pernah bosan dengan novel itu meski telah membacanya berulang-ulang.
Novel itu bercerita tentang seseorang yang selalu tersenyum meski dirinya tak sempurna.Itulah mengapa keyla suka sekali dengan novel itu.Malam inipun untuk yang keseratus kalinya Keyla membaca novel itu.Dikesehariannya Keyla adalah seorang gadis yang tak banyak bicara,oleh karena itu ia hanya memiliki satu orang sahabat yaitu Sandra.Sandra adalah tipikal orang yang tidak ingin ikut campur atas kesenangan orang lain.Hal itulah yang membuat Keyla nyaman berteman dengannya.
***************
Taman yang penuh bunga dan sebuah danau yang jernih,serta air yang menari-nari menjadi salah satu tempat kegemaran Keyla selain diatap rumahnya.Disini ia dapat melepas penat atas segala rutinitas sekolah.Keyla mulai membuka lembar demi lembar novel yang ia bawa,Keyla juga tak lupa membawa kertas yang berisi semua keinginannya.Tangan yang lentik mulai melipat kertas dan membentuknya menjadi burung.Burung dari kertas itu kemudian digantung di ranting pohon beringin.Sehingga pohon beringin dipenuhi dengan burung-burung kertas yang bermacam warna dan berbagai keinginan.
Keyla tak pernah mempedulikan orang yang berlalu lalang di hadapannya.Sesekali ada saja orang yang berhenti dihadapannya untuk melihat burung dari kertas yang ia buat.Banyak yang mengira Keyla gila,karna setiap sore ia hanya menghabiskan waktu di bawah pohon itu.
***************
Ricky adalah cowok pemarah tak ada satu orangpun yang berani mendekatinya.Pernah ada salah satu teman yang ingin menanyakan tugas kelompok padanya tapi Ricky selalu menampakkan wajah monsternya.Hingga merekapun enggan bersahabat dengannya.Segala tugas dari sekolah selalu ia selesaikan tanpa bantuan orang lain.Perlu diakui bahwa Ricky memang pintar.Jika bel pulang berbunyi Ricky bergegas pergi meninggalkan sekolah. Ia menuju rumah sakit Medica,tempat dimana adiknya dirawat.Tepat dikamar no 17 Ricky membuka pintu dengan pelan.Tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara yang sangat lembut,”kak Ricky,kakak sudah datang,”suara itu berasal dari orang yang ia sayang yaitu Sarah.Sarah difonis oleh dokter mengidap penyakit kanker otak.Itulah alasan mengapa Ricky menjadi orang yang pemberontak,karena ia merasa bahwa Tuhan tidak adil dengan adiknya.
Ricky yang berada dihadapan Sarah berbeda dengan Ricky yang di sekolah.Dia begitu lembut dan penyayang.Ricki menangis sambil menggenggam tangan sarah yang mungil.
“kak Ricky,Sarah bermimpi aneh.”
“mimpi apa sarah ?”
“Aku bermimpi sembuh dari penyakit ini.”
“kamu bermimpi sembuh ?”secercah harapan mulai memenuhi hati Ricky.Sarah bermimpi sembuh.Bagaimana bisa ?”
“kak, aku bermimpi bertemu dengan gadis cantik yang baik hati,ia meminjamkan novel kesayangannya,”
“Didalam mimpimu itu,dimana kamu bertemu dengannya ?”
“Disebuah taman pinggir kota.kak Ricky bisakah kakak meminjamkan novel itu untukku ?.”Novel itu bercerita tentang seseorang yang selalu tersenyum meski dirinya tak sempurna.Sarah ingin sekali membacanya.
“Tentu saja kakak akan meminjamkan novel itu untukmu.”
Ricky pun bergumam dalam hati.Bagaimana mungkin aku bisa menemukan gadis itu.Akupun tak tau bagaimana ciri-ciri gadis itu.
***************
Lewat tengah malam Ricky tak bisa tidur.Ia selalu teringat dengan permintaan Sarah yang menurutnya begitu aneh.Dikota seperti ini pastilah banyak gadis yang membawa novel kemana-mana.Apa mungkin aku harus menanyai setiap gadis yang aku temui.Hingga akhirnya Ricky terlelep dengan segala kebingungannya.
***************
Sudah dua minggu Ricky menjelajahi seluruh taman kota.dan iapun selalu bertanya dengan gadis-gadis yang ia temui.Tapi dari sekian banyak gadis yang ia jumpai tak ada satupun gadis pemilik novel yang ia cari.Disela-sela keputus asaannya,Ricky melihat gadis cantik yang duduk sendiri di bawah pohon beringin.Ricky langsung tertarik dengan gadis itu.Mungkin inilah yang disebut cinta pada pandangan pertama,gumam Ricky dalam hati dan ia mulai mendekatinya.
“Hai,perkenalkan nama saya Ricky.Kamu sendirian disini ?”boleh gak aku duduk disebelahmu ?”
Tak ada satu katapun keluar dari mulut gadis itu.Ia hanya memperhatikan kertas yang ada di tangannya dan kemudian melipat kertas itu membentuk sebuah burung yang lucu.Ricky bertambah penasaran dengan gadis yang berada di hadapannya saat ini.
“Kamu lagi buat burung dari kertas ya ?wah.. kamu orang yang kreatif.Jarang lo ada cewek sekreatif kamu.”
Gadis itu tetap tak menjawab.Ricky jadi bertambah bingung.Setiap pertanyaan yang ia tanyakan tak dapat jawaban.Ia lalu beranjak pergi dari kursinya dan meninggalkan gadis tersebut.
***************
Setiap sore Ricky kembali menemui gadis itu.Dia tetap berusaha mendapatkan perhatian dari gadis yang duduk di bawah pohon beringin.
“Hai.masih ingatkah dengan aku?.Aku cowok yang waktu itu menyapamu.Mengapa kamu tidak mau mengucapkan sepatah katapun untukku.Apa kamu seorang tunarungu ?”
Gadis itu tetap tidak mau menjawab,ia masih saja sibuk dengan novel yang ia baca.Melihat novel yang di baca gadis itu,Ricky kembali teringat akan permintaan Sarah.
“Novelmu bagus,bolehkah aku membaca sinopsisnya ?”
Gadis itu lalu memberikan novel yang ia baca.Ricky pun mulai membaca sinopsis dari novel tersebut,dan ternyata novel inilah yang ia cari selama ini.Gadis cantik yang baik hati,selalu membawa novel dan selalu membuat burung dari kertas kini ada di hadapanku.Apakah mungkin gadis sedingin dia mau meminjamkan novelnya padaku ?.ujar Ricky dalam hati.Karna rasa sayangnya terhadap sarah Ricky pun memberanikan diri meminjam novel itu.
“Namamu Keyla kan ?.Aku tau namamu dari novel ini.Kamu menulis namamu dilembar pertama novel ini.Keyla, novelmulah yang aku cari selama ini.Karna novel ini adalah novel impian adikku.Kini adikku sedang terbaring di rumah sakit.Dan motifasinya untuk hidup ada di setiap lembar demi lembar dari novel ini,aku mohon kamu dapat meminjamkannya padaku.”
Kini keyla tak seperti biasa,ia mulai menunjukkan wajah yang bersahabat,senyum manispun mulai terlihat di bibir tipisnya.Dan ia pun mengangguk yang berarti dia bersedia meminjamkan novel itu.
Ricky sangat senang dan dia berkata”Kamu memang gadis cantik yang baik hati.”Keyla pun kembali tersenyum.
***************
“Sarah, kak Ricky datang,liat apa yang kakak bawa.Kakak membawakan novel untukmu.Ricky memberikan novel ke Sarah.”
“Makasih,Sarah sayang kakak.Sarah berjanji, Sarah pasti sembuh.”
Perkataan Sarah membuat air mata Ricky tak terbendung lagi.Ricky pun memeluk Sarah dengan erat.
***************
Seminggu kemudian Ricky kembali ketaman,ia ingin mengembalikan novel yang ia pinjam.Sudah lebih dari tiga jam ia menunggu,tapi tak ditemuinya sosok gadis cantik itu.Ricky mulai kebingungan,lalu dijumpainya seorang laki-laki pembersih taman.Mungkin bapak itu mengenal Keyla.
“Permisi,apakah bapak melihat gadis yang biasa duduk di bawah pohon beringin itu?”
“Gadis yang biasa duduk di bawah pohon beringin itu sudah satu bulan yang lalu meninggal.Ia kecelakaan ketika hendak pulang kerumah.”
“Haha..tidak mungkin,bapak pasti salah orang.”
“Saya sudah berpuluh-puluh tahun bekerja membersihkan taman ini,dan saya tidak mungkin salah orang.Gadis yang biasa duduk disitu namanya Keyla kan ?.Ia senang membaca novel dan gemar membuat burung dari kertas.”
“Tapi seminggu yang lalu ia meminjamkan novel ini padaku.Bagaimana mungkin, orang yang sudah meninggal dapat meminjamkan novelnya.Sambil memperlihatkan novel yang ia bawa ke lelaki itu.
“Seminggu yang lalu aku mengamatimu.Kamu berbicara sendiri dibawah pohon itu.Bukan hanya aku yang binggung, orang-orang yang melihatmu pun menganggap kamu kurang waras.”
“Benar bapak,seminggu yang lalu saya berbicara dengan Keyla.Dia berada di samping saya.Dia memang tidak mengucapakan sepatah katapun,dan memang dia terlihat pucat.Tapi saya tetap tidak percaya bahwa Keyla telah tiada.Apa yang saya ucapkan ini benar,saya tidak bohong.Keyla berada tepat di samping saya.Bapak tak melihatnya ?”
“Saya tak melihatnya nak,bangku disebelahmu kosong,tak ada orang.Kalau kamu memang tidak mempercayai ucapan saya,saya bersedia mengantarkanmu ke makam Keyla.”
Diantarkannyalah Ricky ke pemakaman Keyla.Kini di hadapannya berdiri sebuah batu nisan bertuliskan nama Keyla binti Dermawan.lahir Yogyakarta,10 Oktober 1990.Wafat 08 Agustus 2011.Ricky duduk terlemas di hadapan batu nisan itu.Ia tidak mempercayai di hadapanny saat ini adalah makam Keyla gadis yang ia temui seminggu yang lalu.
Ricky pulang dengan langkah gontai.Perasaannya tak menentu.Ia telah jatuh cinta pada Keyla dan ia pun belum sempat mengutarakan perasaannya.Setiap malam Ricky tak bisa tidur,ia masih teringat dengan wajah cantik Keyla dan senyum manisnya.Ia tak menyangka selama ini ia telah jatuh cinta pada orang yang tak nyata.
***************
Satu tahun kemudian Ricky kembali ketaman.Taman dimana ia bertemu dengan Keyla,gadis cantik yang baik hati.Ia kembali teringat akan kenangannya.Kini ia duduk di bangku yang sama seperti pada waktu itu.Dilihatnya sekeliling pohon beringin bergelantungan burung-burung dari kertas yang berbagai warna.Setelah beberapa jam ia duduk di situ,lalu ia pergi ke makam Keyla dan berucap.
“Keyla,pertemuan ini begitu singkat,yang berjalan teramat sangat cepat.Apakah kau tau aku telah terhipnotis olehmu.Aku mencintaimu.Terima kasih atas segala kenangan yang kau beri.Terima kasih berkat kau adik kesayanganku sembuh dari penyakitnya.Novel mu akan aku simpan,karna novel inilah aku di pertemukan denganmu.Novel ini juga menjadi saksi bisu pertemuan kita.Keyla,biarlah bulan dan bintang yang tau akan pertemuan kita.Biarlah bulan dan bintang yang tau akan cintaku,dan aku berjanji,selama bulan dan bintang masih mengisi kehidupan,kenangan tentangmu tak akan pernah kulupakan.Kita memang tak berjodoh di kehidupan saat ini.Tapi aku berharap kita dipertemukan dan berjodoh di surga nanti.” 

THE END
javascript:void(0)